Categories
DESIGN RESOURCES

Mengenal Jenis Kain Dan Sifatnya

Di dalam sebuah pementasan, kostum menjadi salah satu unsur artistik yang sangat penting. Bukan hanya untuk dikenakan oleh para pemainnya, namun kostum itu sendiri juga menjadi pendukung bagi cerita yang akan dipentaskan di hadapan para penonton.

Kostum dapat menjadi penanda latar cerita, baik tempat dan waktu, penanda status sosial, dan masih banyak lagi. Kostum dirancang dengan menggunakan berbagai macam jenis kain sesuai dengan kebutuhannya. Nah, kali ini kita akan bahas mengenai macam-macam kain beserta sifatnya! Check this out!

Blacu

Kain blacu adalah jenis kain yang dibuat dari kapas sebagai bahan dasarnya. Kain jenis ini sangat fleksibel sehingga mudah untuk dibentuk untuk menjadi berbagai macam kreasi dan cocok ditambahkan hiasan-hiasan tertentu.

Kain ini termasuk jenis yang ramah lingkungan karena bahan dasar pengolahannya alami. Kita dapat dengan mudah menemukan kain blacu ini di mana-mana, sebagai contoh yang dipakai untuk pembungkus tepung terigu.

Wool

Kain ini termasuk kain yang cukup berat, kita sering melihat kain ini digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan pakaian hangat atau sweater. Kain wools mempunyai keunggulan tersendiri yaitu lebih awet dibanding kain jenis lain jika cara perawatannya dilakukan dengan benar.

Poly Ester

Kain ini memiliki kemiripan dengan kain katun, namun dari segi kualitasnya kain PE berada satu tingkat di bawah kualitas kain katun. Bahan dasar dari kain ini terbuat dari benang polyester.

Bahan ini terbuat dari serat sintetis yang dibuat dari hasil minyak bumi yang kemudian menghasilkan fiberpoly. Oleh karena sifat bahan dasarnya yang tidak alami, maka bahan ini tidak dapat menyerap keringat dan panas saat dipakai.

Chiffon

Bahan kain ini bertekstur sangat lembut serta halus, transparan, ‘jatuh’ saat dipakai dan mengikuti bentuk badan penggunanya. Oleh karena itu, kain ini tidak direkomendasikan untuk mereka yang berbadan gemuk.

Kain Chiffon kadang sangat panas saat digunakan, namun tetap memberikan kesan anggun pada pemakainya. Bahan kain ini biasanya sering dipakai dalam pembuatan dress, selendang, blouse, pelengkap kebaya, serta tudung kepala.

Biasanya penggunaan kain chiffon untuk kerudung dibarengi dengan ciput dari bahan kaos. Kain chiffon ada yang terbuat dari polyester yang sering disebut chiffon polos serta ada yang terbuat dari bahan sutra yang disebut chiffon ceruti.

Flannel

Kain ini merupakan jenis kain yang terbuat dari bahan dasar serat wol tapi tanpa ditenun. Tekstur kain ini agak lebih tebal dari yang lain, namun sangat lembut dan lentur sehingga mudah dibentuk menjadi apa saja. Kain flannel inilah yang sering digunakan dalam pembuatan kerajinan tangan seperti gantungan kunci atau kotak tisu.

Rayon

Dikenal juga sebagai rayon viskoca atau sutra buatan di dalam industri tekstil. Jenis kain ini tampak berkilau dan juga tidak mudah kucut. Secara khusus, kain rayon digunakan untuk industri kain batik di Indonesia.

Jenis kain rayon digunakan sebagai pelengkap busana seperti jaket, jas, daster, syal, dasi, topi, atau kain pelapis sepatu. Selain itu, juga dipakai untuk pelengkap perabot rumah tangga, alat-alat kebutuhan industri serta barang kesehatan pribadi.

Kelebihan kain ini terdapat pada: daya serapnya yang tinggi, tidak mudah kusut, halus, dan tahan lama. Sedangkan kekurangannya adalah tidak elastis dan mudah terbakar.

Categories
SELF IMPROVEMENT

Manufaktur Sebagai Pelaksana Proses Pengolahan Barang Siap Pakai

Manufaktur tentu terdengar cukup asing di telinga masyarakat awam. Namun istilah ini tentu tidak asing lagi bagi Anda yang merupakan kaum pekerja dan profesional. Bahkan istilah ini juga mulai dikenal oleh para kaum akademisi sehingga mengerti benar mengenai makna dari istilah ini. Sebenarnya istilah ini mengacu pada suatu perusahaan yang memiliki aktivitas produksi. Dengan kata lain istilah ini seringkali diberikan pada suatu perusahaan yang di dalamnya terdapat kegiatan mengolah berbagai bahan mentah atau berbagai bahan baku hingga menjadi barang jadi.

Barang jadi ini umumnya telah siap untuk dikonsumsi atau digunakan oleh para konsumen. Aktivitas pengolahan bahan mentah atau bahan baku hingga menjadi barang jadi inilah yang disebut dengan istilah produksi. Dalam menjalankan proses atau usaha produksi ini tentu setiap perusahaan memiliki acuan dan standar dasar yang akan digunakan oleh para karyawan dalam bekerja. Standar yang dijadikan sebagai acuan bagi karyawan untuk bekerja ini biasanya disebut dengan istilah Standar Operasional Prosedur atau biasa disingkat SOP.

Perkembangan Manufaktur

Mungkin perkembangan dan bahkan sejarah dari manufaktur tidak banyak diketahui orang awam. Sebenarnya sebelum ada perusahaan atau pabrik atau industri rupanya perusahaan atau manufaktur hanyalah terdiri dari tukang saja dan beberapa pembantunya. Para tukang dengan dibantu oleh para pembantunya tersebut kemudian menghasilkan sesuatu. Mereka menghasilkan suatu produk dengan menggunakan keterampilan dan tenaganya tersebut. Di masa itu masih belum ada industri atau pabrik besar yang menghasilkan produk dalam jumlah partai atau dalam jumlah banyak.

Hal ini terjadi sebelum masa revolusi industri sehingga perusahaan pembuat produk barang biasnaya terdapat di daerah pedesaan saja. Jadi di masa ini umumnya produk yang dibuat bergerak di bidang pertanian saja. Lalu terjadilah revolusi industri yaitu masa saat berbagai macam industri atau pabrik bermunculan dan semakin merebak. Revolusi industri sendiri sebenarnya terjadi karena adanya pabrik atau industri persenjataan atau alat senjata yang kemudian menjadi tonggak berdirinya dan tonggak munculnya pabrik dan industri lainnya.

Di masa setelah terjadinya revolusi industri rupanya pabrik-pabrik semakin berkembang pesat. Perusahaan atau pabrik semakin besar dan jumlah pegawai yang dipekerjakan juga semakin banyak. Industri manufaktur semakin berkembang sehingga terjadilah proses modernisasi. Bahkan proses modernisasi ini tidak terjadi pada aspek produksi saja tetapi juga meluas ke berbagai sektor lainnya seperti misalnya sektor perdagangan dan gaya hidup konsumen.

Karakter Manufaktur

Umumnya manufaktur memiliki beberapa karakter utama yang dapat diperhatikan. Beberapa dari karakter tersebut antara lain yaitu sebagai berikut:

1. Mengelola bahan mentah menjadi barang jadi.

Karakter atau ciri utama dari manufaktur adalah adanya proses pengolahan bahan mentah atau bahan baku menjadi suatu produk yang bisa dikonsumsi oleh konsumen. Proses pengolahan atau proses produksi inilah yang membedakannya dengan perusahaan lain. Nantinya produk yang telah jadi akan disalurkan dan dijual ke pasar atau kepada para konsumen.

2. Proses produksi tidak melibatkan konsumen.

Dalam aktivitas produksi yang dilakukan di perusahaan ini tentunya tidak melibatkan peran serta dari para konsumen. Artinya disini adalah para konsumen hanya dapat melakukan tindakan menggunakan atau menikmati produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan. Para konsumen ini tentunya tidak ikut serta dalam kegiatan proses produksi atau proses pembuatan produk.

3. Hasil produksi dapat dipakai atau digunakan.

Perusahaan manufaktur sudah tentu menciptakan atau membuat atau memproduksi barang yang dapat dilihat secara fisik. Tidak hanya itu saja tetapi produk yang dihasilkannya juga dapat dipegang atau dirasakan. Lebih jauh lagi produk yang dihasilkannya ini dapat digunakan atau dipakai oleh para konsumen. Tentu saja dalam hal ini produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut bisa berguna bagi konsumen.

4. Adanya ciri ketergantungan dari konsumen terhadap produk.

Umumnya bila konsumen merasa senang dan puas terhadap suatu produk maka konsumen tersebut akan mencari produk yang sama lagi. Hal ini telah mnejadi bukti bahwa konsumen mulai tergantung pada produk yang sama. Oleh karena itu perusahaan harus tetap menjaga mutu dan kualitas produk yang telah dihasilkan.

Fungsi Manufaktur

Manufaktur juga memiliki berbagai macam fungsi yang cukup esensial. Adapun fungsi manufaktur ini pada dasarnya yaitu untuk hal-hal berikut ini.

1. Fungsi Produksi

Dalam hal ini perusahaan berfungsi untuk membuat bahan mentah atau bahan baku menjadi barang jadi. Barang jadi ini kemudian dapat dijual kepada para konsumen sehingga bisa digunakan oleh konsumen. Tentunya ada banyak biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dalam memproduksi barang terlebih lagi jika produk yang dihasilkan berkualitas baik.

2. Fungsi Pemasaran

Sebuah perusahaan tentu menciptakan atau menghasilkan suatu produk untuk kemudian dijual pada konsumen. Kegiatan memasarkan memang identik dengan proses penyaluran produk dari produsen hingga ke konsumen. Tentunya kegiatan pemasaran produk dengan target konsumen ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan bisa diperoleh dari hasil penjualan produk di pasar.

3. Fungsi Administrasi dan Umum

Pada sebuah perusahaan manufaktur pada dasarnya terdapat beberapa aturan dan kebijakan yang diberlakukan pada para tenaga kerja. Pengarahan ini dilakukan agar pekerja dapat melakukan kegiatan operasional dengan baik sehingga bisa memberikan hasil produk yang bermutu dan berkualitas tinggi. Di dalam perusahaan ini juga sudah tentu terdapat biaya pengeluaran yang semuanya ini berhubungan dengan seluruh kegiatan administrasi.

4. Fungsi Keuangan

Setiap perusahaan perlu mengeluarkan biaya untuk bisa menjalankan proses produksi. Ada banyak macam biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Mulai dari biaya pembelian bahan mentah dan bahan baku hingga biaya pegawai. Tidak hanya itu saja tetapi perusahaan juga menjalankan fungsinya sebagai penghasil upah bagi para pegawainya.

Categories
DESIGN RESOURCES

Pengertian dari Perusahaan Manufaktur

Perusahaan Manufaktur adalah sebuah badan usaha yang mengoperasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja dalam suatu medium proses untuk mengubah bahan- bahan mentah menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual. Semua proses dan tahapan yang dilakukan dalam kegiatan manufaktur dilakukan dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dimiliki oleh masing- masing satuan kerja. Di Indonesia sendiri kita pasti sering sekali mendengar kata “pabrik” atau dalam bahasa inggris disebut “factory”. Nah, Pabrik adalah istilah penyebutan tempat yang digunakan untuk proses manufakturing atau fabrikasi.

Pengertian Manufakturing Secara Teknis Manufakturing adalah pengolahan bahan mentah melalui proses kimia dan fisika untuk mengubak bentuk, sifat atau tampilan untuk membuat komponen atau produk. Manufaktur juga mencakup perakitan berbagai komponen hingga menjadi produk. Secara umum, manufaktur mempunyai beberapa tahap operasi, dan setiap tahapan operasi membuat baan mentah lebih dekat ke bentuk akhir.

Pengertian Manufaktur Secara Ekonomis Manufaktur adalah proses transformasi bahan mentah pada bentuk yang mempunyai nilai tambah melalui satu atau lebih operasi/ proses perakitan sehingga memiliki nilai jual. Pengertian Manufacturing Menurut CIRP 1983 Manufacturing adalah satu rangkaian kegiatan yang meliputi desain produk, pemilihan barang, perencanaan, manufaktur (pembuatan), jaminan kualitas, manajemen dan penjualan yang dilakukan perusahaan.

Terdapat banyak sekali contoh-contoh suatu perusahaan manufaktur di dunia. Perusahaan manufaktur yang ada du Indonesia juga sangat banyak, dengan berbagai jenis industri. Berikut ini contoh perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia antara lain :

  1. Tekstil dan Garmen

    Tekstil dan garmen merupakan salah satu industri perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia. Industri tekstil ini berjalan dengan mengolah kapas menjadi benang, lalu benang menjadi suatu kain, dan kain tersebut dapat diolah kembali menjadi suatu pakaian seperti baju, celana dan lain-lain.

    Industri tekstil dan garmen ini membutuhkan banyak sekali tenaga kerja. Sehingga tidak heran ada banyak sekali masyarakat Indonesia yang bekerja di perusahaan manufaktur tekstil dan garmen. contoh industri tekstil dan garmen di indonesia adalah seperti PT Sri Rejeki Isman

  2. Otomotif

    Otomotif merupakan industri perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia juga. Industri ini bergerak dengan memanfaatkan teknologi tingkat tinggi untuk melakukan proses produksi. Terdapat banyak sekali barang hasil produksi dari industri otomotif yang ada di Indonesia, barang hasil produksi dari industri otomotif meliputi sepeda motor, mobil, dan lain-lain.

    Contoh industri otomotif yang sudah cukup terkenal di Indonesia dan dunia adalah Astra Group

  3. Elektronik

    Elektronik mempunyai kesamaan dengan industri otomotif, dimana perusahaan manufaktur industri elektronik menggunakan teknologi yang tinggi dalam membuat suatu barang. Hasil produksi dari industri elektronik sangatlah banyak dan sangat sering ditemukan serta digunakan oleh masyarakat contohnya seperti Televisi, Komputer, Laptop, Handphone, Kulkas, AC, Kipas Angin, Dispenser, Kompor Listrik, dan lain-lain.

    Contoh perusahaan eletronik besar di Indonesia dan cukup terkenal adalah Maspion Electronics yang berdiri di Surabaya

  4. Makanan dan Minuman

    Makanan dan minuman memang banyak yang dijadikan suatu perusahaan manufaktur sebagai bahan utamanya. Industri makanan dan minuman ini bergerak dengan cara mengolah suatu bahan mentah menjadi suatu makanan dan minuman yang siap dikonsumsi oleh konsumen.

    Hasil produksi dari industri makanan dan minuman sangat banyak ditemukan contohnya seperti makanan ringan, makanan kemasan, minuman kemasan, dan lain-lain. Contoh perusahaan makanan minuman dan bahan konsumsi besar yang berasal dari Indonesia adalah Grup Mayora.

  5. Kerajinan

    Kerajinan merupakan suatu industri yang banyak digunakan oleh perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia. Banyak sekali hasil kerajinan dari Indonesia dikirim ke luar negeri. Ada banyak sekali jenis produk yang berasal dari industri kerajinan contohnya seperti keramik, kain tenun, pahatan dari kayu maupun batu, dan lain-lain.

    Perusahaan manufaktur harus menerapkan mengenai proses pengerjaan suatu barang agar menjadi lebih efektif. Sistem yang bagus dalam perusahaan manufaktur adalah penerapan sistem lean manufacturing. Penerapan sistem ini akan meningkatkan produktivitas pekerja, memiliki nilai efisiensi, serta unggul dalam operasional perusahaan.